Dear Diary,,,
Ehmm,,,, mungkin sudah terlalu lama aku tak memanggil namamu lagi. Aku telah terlena oleh manisnya sosial media yang telah membuat aku sanggup mengacuhkan dan membiarkan mu terdiam berdebu di lemari kayuku. Telah banyak cerita yang terukir dan terpatri dalam lumuran tinta hitam pada badan putihmu yang mulus,, tapi kini kau kembali seperti itu, putih mulus tanpa goresan-goresan tinta yang mewarnai hidupmu.
Setelah sekian lama aku berpindah pada yang lain,, tak pernah sekali pun aku merasakan kepuasaan dalam menorehkan guratan-guratan cerita kelam dan manis dalam hidupku. Beribu pertanyaan itu selalu menghantui perjalanan hidup ini,, mengapa tak aku dapatkan rasa itu kembali ?? aku yang salah dalam memilih atau tempatnya yang tak sesuai dengan diriku ??
Aku sadar bahwa tak akan ada tempat yang sempurna untuk ribuan bahkan jutaan kisah jejak hidup manusia jika ditorehkan,, tapi beda rasanya saat aku dahulu masih rela menyisakan waktu luang ku hanya untuk menengok atau memeluk mu dalam kata dan jutaan kalimat polos namun bermakna,,
Kini, aku pun tak bisa kembali ke masa itu karena itu bukan lagi saatnya,, walaupun kau hanya ku simpan dalam kisah masa lalu ku namun aku akan selalu mengenangmu dalam guratan masa depanku,, akan aku bawa kenanganmu dan kupindahkan semua ingatan itu pada ,,,, Diary Elektronikku