Senin, 07 Mei 2012

Hilang Tanpa Jejak

Kamu menemaniku dalam perjalanan meraih mimpi, aku terlindungi oleh hadirnya dirimu meski kamu baru kutemukan diawal rencana perjalananku ke kampung pare. Meskipun kamu selalu dipandang remeh oleh orang lain tapi bagiku dirimulah teman sejatiku. Aku bersyukur karena aku dipertemukan oleh dirimu meski pertemuan itu tak disengaja.
Saat aku sampai dikampung inggris,langkahku semakin ringan karena hadirmu dihari-hariku walau diriku jauh dari keluarga tapi dengan kehadiranmu, aku merasa selalu bersama keluargaku. Aku menyayangimu apa adanya, kampung inggris impianku tapi kamulah pendampingku. Seiring berjalannya hariku di kota pare, aku semakin tak ingin kamu pergi dari pandanganku.
Matahari pagi membangunkanku untuk menyapa dirimu, aku mencoba untuk bangkit dan membuka hari untuk meraih impian baruku bersama teman-temanku ditempat yang baru, menyegarkan dan penuh harapan. Semangatku memuncak dan ingin segera menemuimu. Tapi apa yang terjadi ??? kamu menghilang dari pandanganku. Hatiku galau,.. tanpa rasa, aku masih tak percaya engkau begitu tega meninggalkanku. Aku tanyakan kepergianmu kepada teman di camp tempat aku menetap, sayangnya tak ada yang tahu kemana jejakmu menghilang.
Sekuat tenaga aku mencari dirimu, sepenuh hati aku coba merelakan kepergianmu tapi tak ada yang aku dapat dari jejakmu. Aku ingin meronta dan berlari mencari jejak dirimu, aku hampir lelah dalam usaha diriku untuk pencarian hilangnya jejakmu. Hilangnya jejakmu adalah kekosongan hatiku,.. Pikirku pun melayang karena kamu hilang tanpa jejak.
Hari demi hari, aku masih melanjutkan harapku. Aku masih menunggu kamu didepan kamarku. Aku pandangi pergantian tempat dan posisi dimana kamu selalu ada disana. Aku merindukan hadirnya dirimu untuk mendampingi diriku menggapai impian dan harapanku. Langkahku bimbang dan penuh keresahan, hatiku hampa tanpa rasa. Aku penuh rasa bersalah karena aku tak sungguh-sungguh menjaga dirimu. Aku menyesal dan hanya bisa diam juga berpasrah.
Tanya dalam pikirkupun masih bersemayam, siapa yang dengan tega mengambil dirimu dalam hidupku. Aku hanya mempunyai dirimu, tapi mengapa tuhan tak menakdirkan aku dan dirimu bersama hingga akhir waktuku di tempat ini. Tuhan menegurku melewati dirimu mungkin aku terlalu sibuk pada diriku hingga aku terlalu mengabaikan dirimu saat kau masih hadir menemaniku. Aku berpikir dengan hati akan makna hilangmu tanpa jejak. Aku rela dan pasrah pada takdir tuhan yang membiarkan dirimu pergi dan tinggalkan aku disini sendiri menggapai mimpi.
Aku mencoba untuk mencari penggantimu, aku mencoba membuka hati agar langkah ini tetap ringan dan penuh semangat meski kamu tak lagi ada disampingku. Aku akan selalu mengenangmu dalam jejak mimpi yang tertulis dalam keberhasilanku. Meskipun kehadiran dirimu hanya sementara tapi sangat bermakna bagi diriku. Saat aku kembali nanti ke kota asalku, namamu akan terukir abadi dihati ini “SANDAL JEPITKU”.

2 komentar:

  1. Cape dahh..I think special someone ..ckckck

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha,.. you've tricked but thank you that you've read my writing and visit my blog

      Hapus